Drama Hong Kong yg Dilarang Siar di Indonesia Karena Vulgar


Ternyata ada beberapa film dari Hong Kong yg harus dilarang tayang diperfilman Indonesia dengan berbagai alasan yang mendukung. Terutama, film-film ini yang dinilai terlalu eksplicit dengan adegan-adegan yang sangat vulgar, tidak senonoh dan menyajikan propaganda politik yang berlebihan.

Keputusan untuk melarang tayangnya film-film tersebut di Indonesia diambil karena khawatir akan memberikan dampak buruk bagi penonton di Tanah Air. Penyaringan ini bertujuan untuk menjaga moral dan mencegah potensi pengaruh negatif terhadap masyarakat.

Berdasarkan berbagai sumber, berikut adalah tiga judul film dari Hong Kong yang tidak diizinkan untuk tayang di Indonesia.

 

1. Lust, Caution (2007)


Ada beberapa film dari Hong Kong yang gak boleh tayang di Indonesia, dan pastinya ada alasan khususnya. Salah satu film yang dilarang itu namanya Lust, Caution. Film ini dibuat sama Eileen Chang dan diarahin oleh Ang Lee, dianggapnya karena adegan yang terlalu sensual dan nggak cocok buat ditonton di sini.

Dalam film ini, ada adegan ranjang yang berlangsung selama 7 menit, dan ditampilin secara terang-benderang, enggak ada yang ditutup-tutupin, involving para aktor dan aktrisnya.

Adegan ranjang dalam film ini berlangsung selama 7 menit, dan tampil secara eksplisit melibatkan para aktor dan aktrisnya. Keputusan untuk melarang tayangnya di Indonesia diyakini karena potensi pengaruh negatif yang bisa ditimbulkan oleh kontennya.


2. Mad World (2016)

Mad World menjadi salah satu film Hong Kong yang memperoleh pengakuan dan terkenal, bahkan berhasil masuk dalam kategori Film Berbahasa Asing Terbaik di Academy Awards, atau Piala Oscar ke-90.

Dalam film ini, diceritakan mengenai sisi negatif masyarakat Hong Kong yang mengkritik kebijakan perkotaan dan kesejahteraan pemerintah daerah, sambil juga mengajukan pertanyaan tentang keberadaan Tuhan.


3. Trivisa (2016)

Film Trivisa tidak dapat ditayangkan di Indonesia karena mengangkat cerita yang dianggap sensitif.

Cerita dalam film ini merujuk pada tiga konsep dalam ajaran Buddha, yakni delusi, iri hati, dan kemarahan. Tema tersebut digunakan sebagai sarana untuk mengkritik pemerintah China Daratan yang menjadi sorotan masyarakat Hong Kong.



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak